Friday, 12 December 2008

HARMONISASI TIPS & TRICK DUNIA KERJA

. Friday, 12 December 2008



Menjalin Hubungan Kerja yang Harmonis
Bekerja yang baik bukan hanya menyelesaikan pekerjaan hingga selesai. Jika Anda ingin meningkatkan karir, hubungan dengan orang-orang di lingkungan kerja pun tak kalah penting.

Dalam dunia kerja, kemampuan membangun dan menjaga hubungan sangat penting. Meski Anda sering berganti dan pindah pekerjaan dalam perjalanan karir Anda, namun membangun jaringan dan menjaga hubungan itu adalah hal yang sangat penting.

Berikut adalah tips menjaga hubungan dengan atasan, rekan kerja, dan klien/narasumber.

ATASAN
Kesuksesan dan perkembangan karir Anda banyak tergantung pada atasan. Atasan Anda-lah yang dapat memberi kesempatan menangani tugas-tugas strategis atau klien-klien utama perusahaan, serta memberikan pekerjaan-pekerjaan penting lainnya. Bahkan, atasan Anda-lah yang berperan dalam menilai performance, kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Atasan Anda dapat pula menjadi ‘guru’ pribadi Anda. Mereka dapat memberikan sebagian pengalamannya kepada Anda, juga petunjuk dan pengarahan untuk belajar seluas-luasnya dan membiarkan Anda bertumbuh dalam pekerjaan, sekaligus menunjukkan dan membukakan ‘pintu’ kesempatan. Petiklah hal-hal tersebut sebagai keuntungan dalam perjalanan karir Anda.

Jadi, hubungan baik dengan atasan sangat berharga di dalam perkembangan karir Anda. Salah satu cara untuk mendongkrak hubungan baik dengan atasan adalah membuatnya tampak ‘baik’. Anda dapat melakukannya melalui performance pekerjaan yang bagus, mengambil tugas-tugas sulit – tetapi jangan sampai tidak sukses menyelesaikannya - dan bekerjasama dengan baik dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan yang berada di bawah “kekuasaan” atasan.

REKAN KERJA
Rekan kerja atau kolega yang Anda temui setiap hari juga sangat berharga bagi Anda, dan sebaliknya Anda pun berguna bagi mereka. Bantulah mereka menyelesaikan pekerjaannya, terutama ketika mereka berada dalam keadaan sangat sibuk dan dikejar ‘deadline’. Jangan segan memberi pujian jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Kenali rekan kerja, termasuk kebiasaan dan pribadi mereka. Ajak mereka makan siang bersama atau pulang bersama. Ini dilakukan untuk lebih mengenal mereka di luar jam-jam kerja. Asal tahu saja, ketika karir Anda atau rekan melesat maju, hubungan Anda dan rekan kerja tersebut akan menjadi sangat penting dan berharga.

KLIEN/NARASUMBER
Seorang klien yang puas tentu akan dengan senang hati menghubungi Anda kembali di masa yang akan datang. Entah itu hanya untuk mengucapkan selamat atas promosi atau bahkan menawarkan kerjasama baru dengan Anda. Jangan heran jika Anda-lah yang pertama kali mereka hubungi saat mereka membutuhkan orang untuk dipekerjakan atau mengambil tawaran menarik.

Hubungan dengan klien bisa rapi terjalin jika Anda tak pelit untuk mengontak mereka. Jadi, jangan hanya mengontak mereka saat Anda membutuhkan. Kalau perlu, datangi mereka di luar jam kerja, meski itu cukup menyita waktu. Jadi, berhubungan dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan tak hanya menolong karier, tetapi juga membuat tempat kerja Anda lebih menyenangkan. Intinya, Anda harus rajin bersosialisasi. Sekaranglah waktunya bagi Anda untuk membangun hubungan dan meraih sukses di tempat kerja. (ys – tabloid nova)

Agar Tak Dijauhi Rekan Kerja
Mungkin Anda pernah mengalami saat-saat dijauhi oleh rekan-rekan kerja Anda di kantor? Atau malah Anda merasa setiap saat selalu mengalaminya?

Bisa saja rekan-rekan Anda memiliki pendapat "Ah, X sih orangnya mudah marah, dimintai tolong sedikit saja tidak mau, " atau keluhan-keluhan senada.

Kenyataan membuktikan bahwa terkadang kita harus ''menuntun'' seseorang agar mereka memperlakukan kita seperti yang kita inginkan. Salah satunya adalah dengan sesekali membiarkannya ’memanfaatkan’ Anda. Dengan menyimak tips berikut, Anda bisa menghindari bentrokan yang berbuntut persaingan tidak sehat dengan rekan kerja Anda dan kedekatan dengan rekan kerja akan tetap terjaga.

1. Jaga emosi.
Daripada memberitahu seseorang dengan kalimat "Saya kan tidak bisa melakukan semuanya," utarakan apa yang bisa Anda lakukan. Dengan begitu Anda bisa memberikan pengertian pada rekan kerja, dan membuatnya paham akan kesulitan yang Anda hadapi.

2. Gunakan kata "saya".
Satu kata yang hampir pasti membuat seseorang menjadi defensif dan membela diri dari tuduhan adalah "kamu". Komunikasi dua pihak langsung berhenti karena lawan bicara malah sibuk merencanakan strategi pembelaan diri dibandingkan mendengar penjelasan. Jadi untuk menghindarinya, tidak ada salahnya mulai berkata, "Sebenarnya saya ingin membantu, namun pekerjaan saya hari ini benar-benar sangat banyak. Bagaimana kalau rekan lain saja, kebetulan si A sangat ahli mengerjakan pekerjaan tersebut."

3. Hindari sindiran dan sarkasme.
Menyindir seseorang dengan komentar-komentar yang kasar atau bersifat sarkastik cuma akan membuat kita merasa puas sesaat. Namun berikutnya, efek jangka panjangnya akan membuat situasi menjadi bertambah buruk.

4. Jangan potong pembicaraan.
Memotong pembicaraan orang lain bukan hanya merupakan kebiasaan yang tidak sopan dan sangat mengganggu, namun hal tersebut juga bisa memberikan efek berlawanan dari apa yang ingin kita dapatkan dari seseorang. Saat memotong pembicaraan, kita mungkin berpikir untuk tujuan baik yaitu mempersingkat pembicaraan sekaligus (mungkin) menjelaskan. Namun kenyataannya, malah bisa jadi orang yang disela tersebut jadi sebal terhadap tingkah Anda.

5. Ajukan pertanyaan sebagai klarifikasi, bukan untuk menuduh.

Jangan memulai pertanyaan dengan kata "kenapa?" karena itu hanya akan membuat seseorang merasa dihakimi dan kemudian mereka akan melakukan aksi defensif.

Bila Anda mampu berbicara berdasarkan fakta serta sopan, rekan-rekan kerja akan hormat dan segan. Selain itu ada keuntungan ekstra: Anda akan mempunyai hubungan baik dengan semua orang. (ys - berbagai sumber)

0 comments:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com